Wednesday, January 02, 2008

Va' Dove Ti Porta Il Cuore


Kemarin aku membaca ulang buku ini. Karya Sussana Tamaro, penulis Italia yang memilih menyendiri untuk membaktikan diri sepenuhnya pada menulis. Buku ini selalu kutuliskan menjadi salah satu buku favoritku, tetapi aku sendiri sudah lupa apa yang telah membuatnya menjadi favoritku. Jadi untuk mengingat, kubaca sekali lagi. Dan cukup membaca pengantarnya saja aku sudah ingat kembali kenapa buku ini selalu menjadi favoritku.
Va' dove ti porta il cuore – pergilah kemana hati membawamu. Sebuah kalimat yang biasa saja kecuali… kau berhenti sejenak dan memahami maknanya. Inilah petunjuk hidup yang sesungguhnya. Inilah rambu besar jalan kehidupan yang diberikan kepada setiap manusia. Lucunya rambu sebesar itu sering kali tidak terlihat atau sengaja tidak dilihat atau malah ada yang tidak tahu kalau rambu itu ada.
Sebenarnya apa yang dia tuliskan di buku ini telah banyak juga dituliskan orang lain. Tulisan-tulisan yang sama yang telah lama pula coba kuhayati, kupahami. Tetapi di buku ini apa yang dituliskan itu memiliki rasa berbeda karena dituliskan dengan begitu indah. Dengan sepenuh hati, dengan kedalaman makna dan kehalusan bahasa.
Aku hanya membaca buku terjemahannya dalam bahasa Indonesia dan sudah dapat merasakan keindahannya. Seandainya aku mampu membacanya dalam bahasa aslinya –Italia- mungkin keindahan yang kurasakan akan terasa lebih lagi.Tapi aku tidak bisa mendapatkan dalam versi aslinya. Jadi inilah.
Cobalah ini:
Dan kelak, di saat begitu banyak jalan
terbentang di hadapanmu
dan kau tak tahu jalan mana yang harus
kau ambil, janganlah memilihnya dengan
asal saja, tetapi duduklah dan
tunggulah sesaat. Tariklah napas
dalam-dalam, dengan penuh kepercayaan.
Seperti saat kau bernapas di hari pertamamu di dunia ini.
Jangan biarkan apa pun mengalihkan
perhatianmu, tunggulah dan tunggulah
lebih lama lagi. Berdiam dirilah, tetap hening,
dan dengarkanlah hatimu.
Lalu ketika hati itu bicara, beranjaklah,
dan pergilah kemana hati membawamu’
Atau yang ini:
‘Ketika jalanmu bercabang kau berpapasan dengan kehidupan lainnya. Berkenalan atau tidak dengan mereka, terlibat dengan mereka atau membiarkan mereka lewat begitu saja, semua itu tergantung semata-mata pada keputusan sesaat. Meskipun mungkin kau tidak mengetahuinya, hidupmu dan hidup orang-orang yang dekat denganmu dipertaruhkan saat kau memilih, entah berjalan lurus atau berbelok’ (va' dove ti porta il cuore hal 77)

Kadang tulisannya sangat feminin seperti ini:
‘Hubungan antara dirimu dan rumah dan apapun di dalam dan di sekitarnya adalah salah satu hal yang hanya dapat dipahami setelah kau mencapai usia tertentu. Pada usia enam atau tujuh puluh kau tiba-tiba sadar bahwa rumah dan kebunmu lebih dari sekedar kebun dan rumah tempat kau hidup nyaman, entah karena kebetulan atau karena tempat itu indah. Tapi itu rumahmu, kebunmu, mereka milikmu sama seperti rumah kerang adalah milik kerang yang hidup di dalamnya. Cairan-cairanmu telah membentuk kulit kerang itu, sejarahmu ada di antara garis-garisnya, rumah kerangmu membungkusmu, dan mungkin kehadiranmu, kebahagiaan dan kegetiran yang kaurasakan di sana, akan terus hidup di sana bahkan setelah kau tiada’ (va' dove ti porta il cuore hal 49)

Kadang tulisannya membuatku merasa seolah-olah waktu berhenti, seperti ini:
‘Di rumah masa kecilku ada pohon ek. Pohon itu begitu besarnya hingga diperlukan dua orang untuk bisa memeluk batangnya. Sejak berusia empat atau lima tahun, aku suka sekali mendatanginya. Aku duduk di sana, merasakan kelembaban rerumputan di bawah tempatku duduk. Aku menarik napas dalam-dalam dan tahu ada tatanan yang lebih tinggi atas segala sesuatu dan bahwa aku serta semua yang kulihat termasuk di dalamnya. Meskipun aku tidak mengerti musik, sesuatu dalam diriku bernyanyi. Aku tak tahu melodi macam apakah itu, bukan lagu melainkan lebih mirip melodi yang lahir dari hembusan napas di dekat hatiku; dan hembusan ini membungkusku, raga dan pikiran, bersinar bagai cahaya dan mengalun bagai musik. Hidup membuatku bahagia, dan tak ada apapun yang mengisi benakku selain kebahagiaan itu’ (va' dove ti porta il cuore hal 80)

experiencing God?
Aku tidak tahu.
Membaca baris-baris kalimat itu membuatku kembali merasakan perasaan yang selalu tidak dapat kukatakan dengan tepat. Rasa seperti bila kau duduk tenang di atas perahu yang bergerak pelan dihanyutkan riak sungai atau seperti sebatang kayu pasrah terapung mengikuti arus air.
Perasaan hanyut yang menyenangkan, dihanyutkan tapi kau tidak hanyut. Rasa indah yang dalam, jauh di jurang hati. Ceruk jiwamu seperti dibasuh dengan embun. Seperti kau duduk di taman yang kau kenal tapi kau tidak ingat dimana taman itu berada. Perasaan damai menyelimuti dan mengisi rongga dadamu dengan napas baru. Perasaan indah yang universal, mendalam dan membuatmu ingin lagi dan lagi kembali ke sana.
Hanya membaca bukunya saja aku merasa bahagia. Aku merasa dekat dengan tokohnya :sang nenek Olga. Aku belum menjadi nenek dalam kehidupanku ini, tapi dalam melihat dan menimbang suatu peristiwa, aku menemukan kedekatan dengan sang nenek seolah kami adalah orang yang sama.
Aneh.
Tapi seperti kata pengantar yang diberikan oleh Prof. Ostelio Remi, Direktur Pusat Kebudayaan Italia, Atase Kebudayaan Kedutaan Italia, Jakarta, buku ini sangat dianjurkan untuk dibaca oleh mereka yang memberikan ruang bagi hati untuk membuat pilihan dan ruang bagi perasaan dalam hubungan antar manusia.
And for sure, this is one my favorite books

12 comments:

EDCOM (English Department Community) said...

Meskipun saya belum pernah membacanya, tetapi saya sangat tertarik dengan judulnya. Begitu indah dan mengena.

Salam kenal dari saya.

Juwita Phoenix said...

aku udah baca buku ini..yupp..sgt feminis..semua yg tertulis di dalam buku ini benar-benar berasal dari perasan seorang wanita yng melihat dunia dengan sederhana bukan dengan kaca mata ilmiah..sangat menyentuh....

Unknown said...

terbitan tahun berapa itu buku???

trus kalo mau beli buku itu dimana???

saya mohon balas yach :

sinyovietkong@gmail.com

vidipuspita said...

buku itu memamng bagus banget dan rasanya nda bosen untuk dibaca berkali2 ya......

Lina said...

like ta baca alchemis bukunya lumayan bagus juga salah satu yang paling saya ingat adalah
" ikuti hatimu karena dimana hatimu berada disanalah hartamu berada"

N'drow Ringo said...

aq ingin sekali memiliki buku ini buat aq hadiahkan ama seseorang karena dia sangat suka dengan buku ini
dimana kah saya bisa menemukan buku trsbt
mohon bantuan
saya sangat berharap
tolong kabri saya di
email : ido_ndrow@yahoo.com

terima kasih sebelum nya

majutoto said...

keren mas buat infonya dan salam sukses selalu

istanaimpian2 said...

semoga sukses terus gan buat usahanya

totojitu said...

Kabar Baik Untuk Para pencinta Game Karena di Bulan januari ini Sudah keluar Game RPG Online Terpopuler Se-Asia Penasarankan Game nya Seperti apa??? Kalian bisa dilihat game nya dari link di bawah yaaa

peraktoto said...

artikelnya sangat bagus, terima kasih telah membagi informasi tersebut

dingdongtogel said...

Yah begitulah, backlink dari google ini memang perlu untuk kita kejar dan kita dapatkan

pokervita said...

makasih buat infonya dan semoga bermanfaat