Friday, May 21, 2010

My Name is Khan


Film ini dibintangi Kajool dan Shah Rukh Khan, dua bintang India favoritku.
Setelah lama tidak melihat mereka berdua main film bersama setelah “Kuch Kuch Hota Hai” yang fenomenal, film ini mengobati kerinduan penggemarnya untuk melihat mereka bersama lagi. Chemistry keduanya itu lho yang luar biasa. (Shah Rukh Khan is so cute and Kajool is sooooooo …..beautiful, and I love them so much)

Aku sebenarnya bukan penggemar film India. Tapi aku suka sekali dengan lagu-lagu dan koreografi tarian dalam film-filmnya. Dulu lagu-lagu dan tarian-tariannya itulah yang menarik perhatianku. Tapi bila kutelusuri lebih jauh, mungkin ketidaksukaanku itu disebabkan olok-olok yang sering kuterima saat kecil aku menonton film India. Orang-orang sekitarku sering berkomentar tentang film India dengan nada mencemooh. Film India tidak realistislah karena jagoannya nggak mati-mati meski ditembak berapa kali, jagoannya pasti menang di akhir film jadi tidak ada unsur kejutan, mau sedih mau senang nyanyi terus joget terus. Dan komentar lainnya yang membuat aku merasa malu nonton film India. Kayak nggak bisa milih film bagus gitu deh.

Yah.dengan mindset yang dibikin begitu, aku betul-betul malu hati sendiri kalau mau nonton film India. Kesannya kok ah…filmnya gitu-gitu doang…belum lagi masalah air mata yang menetes setiap kali nonton, karena ada saja adegan yang menguras air mata (padahal kalo nonton film bule ataupun film awak, mau pemerannya nangis menjerit-jerit tertunduk-tunduk nggak bisa juga bikin aku nangis).

Kurasa itu justru menjadi kekuatan film India, mereka hampir selalu berhasil mengharu biru perasaan penonton. Jadi kalau menonton film India bersiaplah dengan minuman dan snack (karena durasi filmnya yang panjang lebih dari 2,5 jam) dan sekotak tissue (untuk diam-diam mengelap air mata yang netes. Duh!)

Tapi tunggu dulu. Apakah semua orang yang nonton film India bisa nangis? Tidak lho. Atau jangan ngomong film India deh. Apakah semua orang kalau nonton film yang ceritanya sedih bisa nangis? Ternyata tidak. Ada orang yang dengan berbagai alasan tidak tergetar hatinya hingga menangis atau berpura-pura tidak tergetar dan setengah mati menyembunyikan tangis atau ada juga yang menolak tergetar untuk menangis.

Yang pasti, setelah bertahun-tahun aku merenung-renung dan merasa-rasakan, ternyata hanya apabila hati kita lembab, jiwa kita lembab barulah kita bisa tergetar saat menonton atau melihat sesuatu yang menyedihkan atau menyakitkan. Sebenarnya kita bersikap emosional begitu dan menjadi ‘cengeng’ justru karena jiwa kita bisa berempati pada orang lain. Dalam kasus yang lebih besar bisa dikatakan kita bisa merasakan penderitaan dan kesulitan orang lain seakan itu penderitaan dan kesulitan kita sendiri. Ini sungguh sulit. Seharusnyalah kalau kita bisa begitu kita tidak perlu malu, menutup-nutupinya, atau bersikap sok tegar.

Anakku yang kedua, usia 8 tahun, dan mengalami hambatan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Agak sulit menerangkan sesuatu hal yang sederhana padanya bila tidak ada contoh nyata yang bisa dilihat atau dirasakan. Mulanya aku berpikir dia mengalami kesulitan dalam memahami film juga. Ternyata tidak.

Ini adalah kali kedua aku mengajaknya nonton film (India) bersama, dan ternyata saat scene sedih, dia ikut meneteskan air mata meskipun dia berusaha agar air matanya tidak terlihat oleh siapapun. Dia malu menangis. Hehehe…..lucu memang. Tapi jadinya kupikir dia faham dong dengan jalan ceritanya. Mengejutkan! Wah...tapi paragraf ini nggak ada hubungannya sama tulisan ini. Ok deh.

Bagaimanapun sepertinya 10 tahun terakhir ini perfilman India maju pesat. Film-filmnya sudah ‘terasa’ seperti film Hollywood. Action pemainnya, shoot-shoot gambarnya, tempo filmnya, ceritanya dengan setting mendunia. Perfilman Indonesia? Jauh dah….!

Dalam My Name is Khan ciri khas film India yaitu nyanyi dan joget masih ada meskipun tidak seperti kebanyakan filmnya yang lain. Dalam film ini lagu-lagu hanya menjadi sound track, tidak dinyanyikan oleh pemerannya. Mungkin itu polesan dari kerjasamanya dengan FOX studio Hollywood jadi ada sedikit perbedaan dibanding film India lainnya.

In short, My Name is Khan ok-lah…Anda penggemar Shah Rukh Khan dan Kajool harus nonton. Meskipun ini film serius, SRK masih sempat melucu dalam beberapa scene. Serius tapi lucu gitu loh. Kangen juga sih dengan kekonyolannya yang selama ini menjadi trade mark SRK.

Selamat menonton!